BAB III
PEMBAHASAN
A. Penyakit-penyakit yang
Sering Terjadi pada Ibu Hamil diantaranya adalah
1. Anemia (Kurang Darah)
Pengaruh
Anemia pada kehamilan antara lain adalah:
a. Menurunkan daya tahan ibu hamil,
sehingga ibu hamil mudah sakit.
b.
Menghambat
pertumbuhan janin, sehingga bayi lahir dengan BBLR.
c.
Persalinan
prematur.
Bahaya yang terjadi pada kehamilan
dengan anemia berat (HB kurang dari 6 gram persen) adalah kematian janin dalam
kandungan, persalinan prematur pada kehamilan kurang dari 37 minggu, persalinan
lama, dan terjadinya pendarahan pasca persalinan.
2. Malaria
Keluhan yang dirasakan ibu hamil: panas tinggi, menggigil dan keluar
keringat, sakit kepala, dan muntah-muntah.
Bahaya yang terjadi: keguguran, kematian janin dalam kandungan, dan persalinan prematur.
3.
Tuberkulose Paru
Keluhan yang dirasakan ibu hamil: batuk lama tak sembuh-sembuh, nafsu makan berkurang, badan lemah
dan semakin kurus, serta batuk
darah. Bahaya yang dapat terjadi pada ibu hamil: keguguran, bayi lahir belum
cukup bulan, dan janin mati
dalam kandungan.
4.
Payah
Jantung
Keluhan yang dirasakan ibu hamil:
sesak napas, jantung berdebar, dada terasa berat kadang-kadang nyeri, nadi
cepat, dan kaki
bengkak. Bahaya yang dapat terjadi: payah jantung bertambah berat, kelahiran
prematur, dalam persalinan kemungkinan bayi tidak segera menangis atau bahkan
bayi dapat lahir mati.
5.
Kencing
Manis
Dugaan kencing manis pada ibu hamil
apabila:
a.
Ibu
pernah mengalami beberapa kali kelahiran bayi besar (berat >
4.000 gram).
b.
Pernah
mengalami kematian janin dalam minggu-minggu terakhir.
c.
Ditemukan
glukosa dalam air seni (hasil pemeriksaan lab).
Bahaya
yang dapat terjadi antara lain:
a.
Persalinan
prematur.
b.
Hydramnion.
c.
Kelainan
bawaan.
d.
Kelahiran
bayi dengan berat badan > 4.000 gram.
e.
Kematian
janin dalam kandungan dengan kehamilan minggu ke-36.
f.
Kematian
bayi perinatal.
6. HIV-AIDS
Pada HIV terjadi gangguan pada sistem kekebalan tubuh dan
ibu hamil mudah terkena infeksi. Kehamilan akan memperburuk progresivitas
infeksi HIV, sebaliknya efek
HIV pada kehamilan adalah pertumbuhan intra uterin terhambat dan berat lahir
rendah, serta peningkatan kelahiran prematur.
Bayi juga dapat tertular dalam
kandungan atau tertular melalui air susu ibu. Wanita hamil yang menderita HIV
akan ditangani secara khusus di rumah sakit pusat rujukan.
7. Toksoplasmosis
Suatu penyakit yang disebabkan oleh
toksoplasmosis gondi. Pada orang dewasa kadang-kadang tidak memberikan gejala
klinik yang spesifik. Maka pada diagnosis pada umumnya didapat melalui uji
serologik (darah) rutin pada kehamilan muda, eksplorasi penyebab abortus yang
berulang kali dan kelainan kongenital/cacat bawaan. Penularan melalui makanan
mentah atau kurang masak, yang tercemar ekskreta/kotoran kucing yang
terinfeksi. Bahaya yang dapat terjadi: infeksi pada kehamilan muda dapat
menyebabkan abortus sedangkan infeksi pada kehamilan lanjut dapat menyebabkan
kelainan continental (hydrosefalus).
8.
Preeklamsia
Preeklamsia adalah suatu kondisi dimana tekanan darah
meningkat selama masa kehamilan. Bila tekanan darah meningkat, tubuh Anda
menahan air, dan protein bisa ditemukan dalam urin. Hal seperti ini juga
disebut sebagai toxemia atau pregnancy induced hypertension (PIH).
Penyebab pasti terjadinya kasus preeklamsia tidak diketahui.
9.
Plasenta
Previa
Plasenta letaknya rendah dan
dapat berlanjut sampai di trisemester ketiga Solusi plasenta :
Adalah terlepasnya sebagian plasenta sebelum bayi lahir, penyebabnya terutama
bila pasien menderita hipertensi, preeklamsia, kekurangan asam folat atau
terjadi trauma (benturan). Bila kasus perdarahan solusi plasenta bayi masih
hidup, harus segera dilakukan operasi caesar. Tapi bila bayi telah meninggal
maka akan dicoba lahir dengan persalinan normal dengan pengawasan medis yang
ketat.
B. Upaya Pencegahan Timbulnya Penyakit
pada Masa Kehamilan
Usaha untuk pencegahan penyakit kehamilan dan persalinan tergantung pada berbagai faktor dan tidak
semata-mata tergantung dari sudut medis atau kesehatan saja. Faktor sosial ekonomi diduga sangat
berpengaruh. Karena pada umunya
seseorang dengan keadaan sosialekonomi rendah
tidak akan terlepas dari kemiskinan, kebodohan dan ketidaktahuan sehingga mempunyai
kecenderungan untuk menikah pada usia muda dan tidak berpartisipasi dalam
keluarga berencana.
Disamping itu keadaan sosial
ekonomi yang rendah juga akan mengakibatkan gizi ibu dan perilaku pemanfaatan
pelayanan kesehatan yang jelek. Transportasi yang baik disertai dengan ketersediaannya pusat-pusat pelayanan
yang bermutu akan dapat melayani ibu hamil untuk mendapatkan asuhan anenatal
yang baik, cakupannya luas, dan jumlah pemeriksaan yang cukup.
Di negara maju setiap wanita hamil memeriksakan
diri sekitar 15 kali selama kehamilannya. Sedangkan di Indonesia pada kehamilan
resiko rendah dianggap cukup bila memeriksakan diri 4-5 kali.
Jadi secara garis besar dapat
disimpulkan bahwa usaha yang dapat dilakukan untuk pencegahan penyulit pada
kehamilan dan persalinan adalah :
1.
Asuhan antenatal yang baik dan bermutu
bagi setiap wanita hamil.
2.
Peningkatan pelayanan, jaringan
pelayanan dan sistem rujukan kesehatan.
3.
Peningkatan pelayanan gawat darurat
sampai ke lini terdepan.
4. Peningkatan status wanita baik
dalam pendidikan, gizi, masalah kesehatan wanita dan reproduksi dan peningkatan
status sosial ekonominya.
5.
Menurunkan tingkat fertilitas yang
tinggi melalui program keluarga berencana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar